Setelah berbagai perjuangan yang kami lalui dalam merencanakan program Sekolah Adat Arus Kualan, dengan pendekatan semenarik mungkin untuk pemuda-pemudi di Kecamatan Simpang Hulu dan Simpang Dua, akhirnya membuahkan hasil, pada bulan Februari 2023 kami mendapatkan umpan balik positif dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bahwa proposal untuk Sekolah Adat Arus Kualan berhasil menjadi salah satu dari 14 proposal yang mendapatkan dana hibah untuk gerakan pemuda se-ASEAN. Pada awal Maret 2023, dua dari anggota tim mendapatkan kesempatan mengikuti lokakarya pertemuan awal untuk proyek ini, yang bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia. Tujuan dari lokakarya ini adalah memperkuat kecakapan dalam mengelola program mulai dari manajemen program, kampanye, pengelolaan keuangan, akses pada pendanaan dan memperkuat hubungan dengan pemuda-pemudi se-ASEAN.
Besar harapan kami untuk memberikan kontribusi lebih besar bagi masyarakat Dayak Simpang, terutama pemuda untuk turut terlibat aktif dalam melestarikan budaya, pengetahuan lokal, dan lingkungan dengan tetap beriringan dengan kemajuan teknologi dan informasi.
After the various struggles we went through in Arus Kulan Traditional School’s program planning, with an approach as attractive as possible for the youth in Simpang Hulu and Simpang Dua Sub-Districts, it finally paid off, in February 2023 we received positive feedback from the United States Department of State that the proposal of Arus Kualan Traditional School succeeded in becoming one of the 14 proposals that received grants for the ASEAN youth movement. In early March 2023, two team members had the opportunity to attend the kick-off workshop for this project, which took place in Kuala Lumpur, Malaysia. The workshop aimed to strengthen the ability to manage programs starting from program management, campaigns, financial management, access to grants, and strengthening relationships with youth throughout ASEAN.
We hope that we will make a more significant contribution to the Dayak Simpang community, especially the youth, to be actively involved in preserving culture, local knowledge, and the environment while aligning with advances in technology and information.
Pisakng Komakng Lantakng!
